Rabu, 07 Desember 2011

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”

Oleh: Carol Wimmer

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak berteriak, “Aku diselamatkan.”
Aku berbisik, “Aku terhilang! Itulah sebabnya aku memilih jalan-NYA.”

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak mengatakannya dengan bangga.
Ku akui bahwa aku tersandung, membutuhkan TUHAN untuk membimbingku.

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak mencoba untuk menjadi kuat.
Ku akui bahwa aku tak berdaya dan berdoa memohon kekuatan untuk melanjutkan hidup.

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak berpikir aku mengetahui semuanya.
Aku berserah pada kebingunganku, meminta kerendahan hati untuk diajar.

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak membual karena berhasil.
Ku akui aku telah gagal dan tidak pernah mampu melunasi utang.



Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Masih terasa pedihnya luka itu.
Tidaklah kurang sakit hati yang kurasakan.
Itulah sebabnya mengapa ku cari nama-NYA.

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak mengumumkan telah menjadi sempurna.
Kekuranganku terlalu jelas,
namun ALLAH BAPA yakin aku berharga di mata-NYA.

Manakala ku katakan, “Aku adalah seorang Kristen.”
Aku tidak berharap untuk menghakimi.
Aku tidak memiliki kekuasaan.
Yang aku tau hanyalah bahwa aku dikasihi.




0 komentar:

slide show

wibiya widget